Kamis, 15 Desember 2011

Berdoa versus Meminta

       Seringkali kita merasa sedang berdoa tapi tanpa sadar sedang meminta. bingung? ya, saya juga bingung ketika menanyakan atau ditanyakan tentang konsep berdoa. duluuu.. saya sama sekali akan speechless dan mati kutu alias tidak akan bisa menjawab. berdoa dalam kosakata berpikir sejumlah besar orang adalah diidentikkan dengan meminta/memohon/mengharap. meminta sesuatu untuk diberikan kepada kita, memohon agar sesuatu tidak terjadi pada kita dan mengharap sesuatu yang belum terjadi pada kita akan segera terjadi. tentu itu semua dalam konteks yang baik selaluuuuu pengennya baik.

        Dalam banyak kasus, berdoa selalu dicirikan dengan keimanan, terlanjur dekat dengan religi dan terbatas dengan tata aturan yang seragam. iya gak?? hmmm.. kalau kamu berpikir tidak, maka saya akan menjawab tegas; itu iya. kebayang gak kalo seorang muslim yang terlanjur terbiasa berdoa dengan ciri khas kedua tangan saling bertautan dan menengadah ke atas tepat (meskipun tidak selalu tepat) diantara dagu dan dada lalu tiba berdoa dengan cara saling menangkupkan kesepuluh jari dan diletakkan diatas pangkuan dan lalu beberapa orang yang melintas akan berpikir dia bukan muslim (kalo secara fisik tidak menggunakan pakaian yang terlanjut diidentikkan dengan ciri keislaman) atau pun sebaliknya. atau ketika seseorang itu berdoa dan dengan tidak menyertakan salah satu dari nama2 Tuhan yang tersedia dan hanya menyebutnya dengan universe, semesta, alam, dan sejenisnya dan lalu dia akan dikatakan agnostik, ateis dan bla bla bla yala dalahhh..



       Padahal nun jauh ketika kita memahami bahwa konteks berdoa itu tidak hanya ada pada tiga kata "meminta, memohon dan mengharap" saja. sadar gak kalau tiga kata itu terdengar sangat egosentrime. aku mau..., aku mohon..., aku ingin... kalo kata remaja masa kini; "lu kate cuman lu doank yang makhluk??" berdoa itu adalah bersyukur. sejatinya berdoa adalah ketika kita berdoa maka kita tidak meminta apa2. hanya ada syukur, pujian, refleksi, evaluasi dan ketenangan. dan itu bisa di mana saja. melempar semua yang negatif dan mengumpulkan segala yang positif. caranya? terserah.. bebas.. saran saya: temukan posisi dan tempat ternyamanmu!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

monggo dikomen :)