Rabu, 21 November 2012

Edisi Celoteh #2

Celotah Celoteh

Pemaknaan huruf sejatinya saat sudah menjadi kata, ketika dimaknai dalam bilangan satuannya maka ia akan lebih mengarah ke hampa. Pun sama dengan struktur kalimat. Pendefinisiannya lebih hidup ketika tak hanya berupa penggalan. Karena untuk bisa merangkai kalimat diperlukan harmonisasi antara akal, hati dan lidah. Meskipun terkadang selaras itu tidak selalu hadir.
Berbahagialah yg masih dikaruniai tenggorokan dan lidah untuk mentransformasi kalimat ke dalam bunyi dan berbanggalah bagi yang disematkan telinga untuk menangkap arti. Sebab tanpa keduanya hati dan akal tak akan bisa melangkah.
Tepis enyah sensitifitas yg lebay karena jika tak maka seringkali ia bermetamorfosa menjadi racun yg mematikan beberapa potensi positif. Begitupun layaknya dgn angkuh, jika dipupuk maka egosentrisme merajalela.

Aih aih.. Ocehan monolog di sela2 kumandang panggilan subuh.
Semakin memecut semangat 'be positive' itu. Ternyata hari ini tak sesingkat yg kukira. Thank u so much alam! ^_*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

monggo dikomen :)